Apa yang lebih lezat dan enak selain masakan ibu di desa atau di kampung halaman sendiri? Yuli Witono, seorang dosen, memahami benar apa makna masakan ibu. Dari sana, dia memilih nama Dapur Ibuku untuk rumah makan yang dikelolanya. Ini bukan sekadar nama. “Saya membuka rumah makan ini untuk idealitas dan realitas. Realitasnya, ini bisnis makanan. Idealitas yang ingin kami wujudkan adalah melestarikan menu warisan nenek moyang kami. Nama Dapur Ibuku kami pilih karena menunjukkan citra seorang ibu,” kata Yuli. Ibu di kampung halaman adalah sosok yang dirindukan, salah satunya karena masakannya. “Jadi kami ingin mengatakan kepada konsumen: kalau ingin masakan ibu, tidak perlu pulang kampung jauh-jauh. Tapi cukup ke Dapur Ibuku,” kata Yuli. Dapur Ibuku di Jalan Riau 34 memang menyajikan makanan tradisional khas Jawa, salah satunya ayam ingkung nasi gurih. Dalam tradisi Jawa, ayam ingkung disajikan saat ada acara tasyakuran atau selamatan. Istri Yuli Wiyono kebetulan menguasai resep racikan bumbu ayam ingkung yang membuat lidah menari. Maka jadilah ayam ingkung menjadi sajian utama. Tak ingin kehilangan sentuhan khas desa, ayam ingkung di Dapur Ibuku disajikan dalam bentuk nasi tumpeng bersama daun pisang. Bahkan persediaan daun pisang sebagai bagian dari pembungkus ayam ingkung tidak boleh habis. “Orang tidak perlu menunggu selamatan di kampung kalau ingin makan ayam ingkung. Cukup ke sini,” kata Yuli. Yuli cukup percaya diri dengan menu ayam ingkung. Ia yakin ayam ingkungnya berbeda, karena tanpa dibumbui penyedap rasa alias MSG. Rasa diciptakan dari kombinasi rempah-rempah alami. Ada empat pilihan: ayam ingkung orisinal, ayam ingkung bakar, ayam ingkung goreng, dan ayam ingkung pedas. Selain ayam ingkung, Dapur Ibuku memiliki sajian asam-asam iga dan iga bakar melek merem. Iga bakar melek merem bisa bikin ketagihan, karena rasa pedasnya. Minuman? Jangan lupa Nyes Tape. Ini minuman berbahan baku tape tapi sudah diolah sedemikian rupa sehingga mirip yogurt. Saat ini, Dapur Ibuku sudah memiliki konsumen fanatik. Mereka adalah penikmat kuliner yang memperhatikan faktor nutrisi dan kesehatan, tak hanya memanjakan perut dan lidah. Rata-rata pengunjung yang datang adalah keluarga atau mereka yang ingin merayakan ulang tahun dan pesta kantor. “Kebetulan kami punya meeting room,” kata Yuli. Yuli optimistis Dapur Ibuku bisa bertahan dan bersaing dengan rumah makan atau kedai makan baru yang tumbuh di mana-mana. Kuncinya: be the first, be the best, dan be different. “Kami punya semua itu. Terakhir untuk ‘be the best’, Dapur Ibuku dinobatkan menjadi juara dalam Festival Kuliner Jember 2014,” katanya.

Informasi

Dapur Ibuku, Jalan Riau 34, Jember (telpon: 0331-325345)

Daftar Menu

  • Ayam ingkung orisinal
  • Ayam ingkung bakar
  • Ayam ingkung goreng
  • Ayam ingkung pedas
  • Paket tumpeng ayam ingkung lengkap
  • Iga bakar merem-melek
  • Asam-asam iga
  • Nyes Tape (original, leci, strawberry)