Prasasti ini berada di dusun Congapan desa Karangbayat kecamatan Sumberbaru, terletak di tengah sawah bersebelahan dengan kali Sampean dan dipahat di sebuah batu besar membujur dari arah utara – selatan. Bagian atas berbentuk dua buah tonjolan dan di ujung selatan terdapat pahatan dua wadah ( bak air ), di bagian timur terdapat lubang pancuran. Tulisan prasasti terpahat di sisi bagian utara ( vertikal ) terdiri dari empat buah aksara dan bentuk tulisannya tipe kwadrant Kediri. Prasasti di baca pertama kali oleh W.F. Sttuterheim tulisan pertama tegak berbunyi : “ Sarwa hana “ ( diartikan serba ada, adalah Dewa Sarwa/ Siwa ). Tulisan kedua mendatar dibaca : “ Tlah sanak pangilanganku “ ( diartikan : habis saudara pangilanganku/ kehilanganku ). Prasasti ini diulas lebih luas oleh M. Sukarto K. Atmodjo, dimana tulisan “ tlah sanak pangilanganku “ diartikan sebagai sebuah kronogran ( sengkalan ) dan melambangkan angka tahun tertentu. Perkataan “ Tlah” ( habis ) melambangkan angka 0 ( kosong ) ” Sanak “ ( Saudara ) angka 1, “ Ilang “ ( hilang atau moksa) angka 0 dan “ Aku “ ( saya ) angka 1. Dengan demikian terdapat deretan angka 0101 sesuai dengan susunan kronogram angka itu dibaca dari belakang menjadi 1010 Saka ( 1088 Masehi ).