Tahun 2008, chef Hotel Safari pernah memukau Gubernur Jawa Timur. Mewakili Jember dalam festival masakan khas Jawa Timur, sang chef berhasil memasak makanan tradisional yang membuat lidah sang gubernur bergoyang. Masakan itu pun akhirnya memenangkan juara pertama festival. Jangan bayangkan ini makanan mewah. Ini benar-benar makanan rakyat yang disebut dengan nama berbahasa Madura: gengan deun kates, atau sayur daun pepaya. Sayur daun pepaya ini sangat sedap, jika dimakan bersama nasi bakar yang disebut nase’ tonoh, odeng plappa (rempeyek atau kerupuk udang), juko’ tonoh jeih (ikan bakar jahe). Jangan lupa sambal terasinya yang pedas. Minuman segar menanti setelah makan: jus jembuh (jus jambu). Walaupun namanya jus jambu, tapi jangan salah, ini bukan jus jambu biasa. Jus ini berwarna merah pekat, karena memadukan dua buah, yakni jambu biji dan buah naga yang memang diproduksi di Jember. Manajer Hotel Safari, Rr. Sri Widayanti, menu itu merupakan menu andalan hotel, selain menu masakan Eropa. Ide dasar menu tersebut adalah bagaimana menciptakan masakan khas Jember dengan memanfaatkan keanekaragama hayati Jember. Akhirnya diputuskan untuk memasak daun pepaya yang memang sedikit pahit, tapi enak. Agar lebih terasa sebagai masakan tradisional Jember, menu yang lezat itu pun diberi nama dengan bahasa Madura, salah satu bahasa di Jember. Maka, jangan lupa mencobanya. Torreh a dhe’er, pasae. Selamat makan.