Kuliner di Hotel Aston adalah pertemuan antara Timur dan Barat (East Meet West). Dalam teori politik Samuel Huntington, pertemuan Timur dan Barat bisa memunculkan benturan peradaban. Orang ngeri jika benturan peradaban terjadi. Namun, bagi  para penikmat kuliner, teori Huntington tak berlaku. Pertemuan Timur dan Barat menghadirkan kenikmatan di atas meja makan. Berdiri di Jember pada Juni 2013, Hotel Aston menghadirkan makanan bermutu. Ada tiga outlet masakan: makanan Indonesia, makanan Italia, dan makanan Meksiko. Di lantai 1, restoran menyajikan nasi ulam, mantau pendopo, dan sop buntut. Nasi ulam adalah nasi gurih yang dibungkus daun pisang dengan lauk ikan gurame dan ayam. Bagi penyuka pedas, nasi ini dimakan dengan sambal terasi, sambal kecap, dan sambal bawang. Silakan pilih. Mantau pendopo adalah makanan khas Taiwan. Ini semacam bakpao dengan modifikasi. Daging dan roti mantau-nya disajikan terpisah. Dagingnya sendiri sedap dengan diguyur lada hitam. Naik ke lantai dua, Anda akan menemui makanan Italia yang dijadwalkan untuk diperkenalkan pada Oktober 2013. Pengenalan makanan Italia ini sudah didahului dengan pizza yang diproses secara tradisional dengan kayu bakar. Pizza tradisional Italia ini tidak terlalu tebal. Berbeda dengan pizza umumnya yang bikin kenyang pada potongan kedua, pizza ala Aston ini cukup tipis, sehingga makan banyak pun tak terasa.