Harimau Besar dari Karung Goni – Can Macanan Kaduk. Inilah seni tradisi di Jember yang masih dipertahankan sangat kuat oleh para pegiat komunitas kesenian. Tak ada yang bisa memastikan bagaimana dan kapan Can Macanan Kaduk hadir pertama kali di bumi Jember. Namun ini adalah refleksi kehidupan masyarakat perkebunan, tentang bagaimana mereka menjaga kebun dari hewan liar. Can Macanan Kaduk bisa diartikan secara bebas sebagai harimau yang terbuat dari karung goni. Sepintas Can Macanan Kaduk mirip dengan tarian Barongsai Tionghoa. Satu kelompok membutuhkan setidaknya 45-50 orang untuk sekali pentas. Ini menunjukkan betapa budaya antara satu komunitas dengan komunitas lain saling mempengaruhi di Indonesia. Seni tradisi adalah representasi kekuatan dan harmoni dalam masyarakat Indonesia. Salah satu kelompok Can Macanan Kaduk yang masih terus berupaya bertahan di tengah gerusan modernitas adalah Bintang Timur. Kelompok ini berdiri tahun 1974 di kawasan Tegalboto. Mempertahankan seni tradisi ini, para anggota beberapa kelompok Can Macanan Kaduk menggelar semacam arisan yang memungkinkan mereka tetap berkesenian secara rutin dua pekan sekali. Para anggota ini memiliki loyalitas dan dedikasi. Mereka berasal dari beragam latar belakang sosial, seperti tukang becak, pelajar sekolah, maupun mahasiswa. Can Macanan Kaduk terdiri atas atraksi burung Garuda, anak-anak, bela diri tangan kosong, atraksi berpasakangan, Can Macanan, dan atraksi Marlena. Pementasan selalu dimulai saat malam, sekitar pukul sembilan hingga dini hari. Hingga saat ini, sebagian warga lokal yang memiliki hajat pernikahan atau khitanan mengundang kelompok Can Macanan Kaduk untuk menghibur. Praktis kelompok ini akhirnya bersaing dengan hiburan modern macam pentas karaoke dangdut.