Sebuah kafe adalah penanda bagi modernitas. Dari sebuah kafe, pemikiran dahsyat kerap muncul. Dua filsuf besar, Jean Pierre Sartre dan Simone de Beauvoir, mendiskusikan filsafat eksistensialisme dan femenisme di kafe. Para pemikir Prancis lain juga senang kongko di kafe. Akankah hal serupa muncul di kawasan kampus Tegalboto Jember, Jawa Timur? Boleh jadi, jika melihat suasana nyaman kafe yang saat ini mulai bermunculan. Salah satu kafe yang tak perlu diperdebatkan kenyamanannya adalah Café Cabe, di Jalan Kalimantan. Kafe ini hadir dengan konsep family resto atau rumah makan keluarga dan anak-anak muda. Pilihan nama ‘Cabe’ tak lepas dari beberapa sajian yang pedas. Di kafe ini, Anda bisa menikmati nasi goreng kambing, mie bakar, dan pizza crunchy. Minumannya penuh dengan nama romansa: Blue Sky, Soulmate Forever, dan Teapuccino hangat. Kafe ini buka pukul 10.00 hingga tengah malam. Pengunjung paling banyak datang pada pukul 21.00 hingga tengah malam. Dua belas meja yang dimiliki kafe ini selalu penuh, terutama pada akhir pekan. Bukti: mahasiswa pun butuh tempat bersantai dan nyaman untuk berdiskusi soal cinta, pesta, dan buku.